Sabtu, 25 Februari 2012

Mengatasi Batuk Alergi Pada Anak

Batuk alergi adalah reaksi yang ditimbulkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mentoleransi zat tertentu, misalnya alergi debu atau cuaca dingin. 
Batuk sendiri sebenarnya adalah refleks sistem saluran napas untuk membersihkannya dari partikel asing, lendir, iritasi, dan mikroba. Jadi batuk sebenarnya adalah suatu reaksi tubuh yang normal dan merupakan peringatan awal dari tubuh jika ada gangguan pada saluran pernapasan. Reaksi batuk alergi muncul karena alergen memicu produksi lendir berlebihan dalam saluran pernapasan.
Masalah batuk alergi pada anak cukup sering membuat para orang tua menjadi was-was, apalagi ada kemungkinan batuk alergi dapat menjurus pada penyakit asma. Karena batuk jenis ini cukup ’bandel’, beberapa orang tua menjadi tidak sabar untuk segera mengatasi batuk alergi tersebut dan kadang memberikan pengobatan yang berlebihan pada anak. Sebenarnya jika kita mengetahui lebih banyak mengenai batuk alergi, kita bisa lebih bijaksana dalam mengatasinya. Sebenarnya sifat alergi yang menimbulkan batuk tersebut memang tidak dapat dihilangkan dari tubuh anak, namun kita bisa mengontrolnya supaya tidak berkembang menjadi penyakit asma.
Batuk alergi biasanya tidak disertai demam, cenderung tidak berdahak, dan biasanya terjadi lebih sering pada pagi atau malam hari atau setelah mengkonsumsi makanan berminyak atau minuman dingin. Batuk alergi sebenarnya hanya membutuhkan obat anti alergi, anti histamin, atau obat batuk saja. Dokter tidak akan merekomendasikan Antibiotik untuk mengatasi batuk alergi sebab ia tidak disebabkan oleh infeksi bakteri.
Sebenarnya tidak sulit untuk mengontrol batuk alergi pada anak. Dengan penanganan yang tepat, batuk alergi tidak akan berulang. Dengan demikian risiko timbulnya asma akan berkurang. Anak yang menderita batuk alergi dapat diobati secara bertahap tergantung dari tingkat keparahan gejalanya. Saat Anda pertama kali datang untuk memeriksakan batuk alergi anak Anda ke dokter, ia akan memberinya obat sesuai dengan kondisinya saat itu. Selang beberapa waktu kemudian, dokter akan mengontrol kembali apakah pengobatan pertama tadi bekerja dengan efektif. Bila tidak, pengobatan akan ditingkatkan sesuai kebutuhan dan pengawasan dilakukan lagi seminggu kemudian. Jika batuk alergi sudah berkurang, pengobatan akan dikurangi secara bertahap. Bila sudah sembuh, pengobatan dapat dihentikan. Pengobatan tersebut dapat berhasil dalam beberapa minggu, namun mungkin juga beberapa bulan, tergantung kondisi anak.
Bila Anda lebih menyukai pengobatan alami daripada pengobatan medis kedokteran untuk mengatasi batuk alergi, Anda dapat menggunakan tanaman habbatussauda, meniran, mengkudu, jahe merah dan teh rosella yang dicampur madu. Selain pengobatan, batuk alergi dapat dikurangi dengan cara menghindari sumber alergi dan paparan alergen, seperti udara dingin dari AC atau kipas angin, minuman dingin, serta makanan yang mengandung pewarna, penyedap rasa dan pengawet. Ajak anak Anda untuk lebih sering terkena sinar matahari langsung di pagi hari karena sangat berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dan membantu kesembuhannya. Masukkan lebih banyak sayur dan buah yang kaya antioksidan seperti tomat, wortel, brokoli, berry, dll dalam menu harian anak Anda agar daya tahan tubuhnya tetap terjaga dengan baik.


Original posted by www.dunia-ibu.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar