Batuk sendiri sebenarnya adalah refleks sistem saluran napas untuk membersihkannya dari partikel asing, lendir, iritasi, dan mikroba. Jadi batuk sebenarnya adalah suatu reaksi tubuh yang normal dan merupakan peringatan awal dari tubuh jika ada gangguan pada saluran pernapasan. Reaksi batuk alergi muncul karena alergen memicu produksi lendir berlebihan dalam saluran pernapasan.
Masalah batuk alergi pada anak cukup
sering membuat para orang tua menjadi was-was, apalagi ada kemungkinan
batuk alergi dapat menjurus pada penyakit asma. Karena batuk jenis ini
cukup ’bandel’, beberapa orang tua menjadi tidak sabar untuk segera
mengatasi batuk alergi tersebut dan kadang memberikan pengobatan yang
berlebihan pada anak. Sebenarnya jika kita mengetahui lebih banyak
mengenai batuk alergi, kita bisa lebih bijaksana dalam mengatasinya.
Sebenarnya sifat alergi yang menimbulkan batuk tersebut memang tidak
dapat dihilangkan dari tubuh anak, namun kita bisa mengontrolnya supaya
tidak berkembang menjadi penyakit asma.
Batuk alergi biasanya tidak disertai
demam, cenderung tidak berdahak, dan biasanya terjadi lebih sering pada
pagi atau malam hari atau setelah mengkonsumsi makanan berminyak atau
minuman dingin. Batuk alergi sebenarnya hanya membutuhkan obat anti
alergi, anti histamin, atau obat batuk saja. Dokter tidak akan
merekomendasikan Antibiotik untuk mengatasi batuk alergi sebab ia tidak
disebabkan oleh infeksi bakteri.
Sebenarnya tidak sulit untuk mengontrol
batuk alergi pada anak. Dengan penanganan yang tepat, batuk alergi tidak
akan berulang. Dengan demikian risiko timbulnya asma akan berkurang.
Anak yang menderita batuk alergi dapat diobati secara bertahap
tergantung dari tingkat keparahan gejalanya. Saat Anda pertama kali
datang untuk memeriksakan batuk alergi anak Anda ke dokter, ia akan
memberinya obat sesuai dengan kondisinya saat itu. Selang beberapa waktu
kemudian, dokter akan mengontrol kembali apakah pengobatan pertama tadi
bekerja dengan efektif. Bila tidak, pengobatan akan ditingkatkan sesuai
kebutuhan dan pengawasan dilakukan lagi seminggu kemudian. Jika batuk
alergi sudah berkurang, pengobatan akan dikurangi secara bertahap. Bila
sudah sembuh, pengobatan dapat dihentikan. Pengobatan tersebut dapat
berhasil dalam beberapa minggu, namun mungkin juga beberapa bulan,
tergantung kondisi anak.
Bila Anda lebih menyukai pengobatan
alami daripada pengobatan medis kedokteran untuk mengatasi batuk alergi,
Anda dapat menggunakan tanaman habbatussauda, meniran, mengkudu, jahe
merah dan teh rosella yang dicampur madu. Selain pengobatan, batuk
alergi dapat dikurangi dengan cara menghindari sumber alergi dan paparan
alergen, seperti udara dingin dari AC atau kipas angin, minuman dingin,
serta makanan yang mengandung pewarna, penyedap rasa dan pengawet. Ajak
anak Anda untuk lebih sering terkena sinar matahari langsung di pagi
hari karena sangat berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dan
membantu kesembuhannya. Masukkan lebih banyak sayur dan buah yang kaya
antioksidan seperti tomat, wortel, brokoli, berry, dll dalam menu harian
anak Anda agar daya tahan tubuhnya tetap terjaga dengan baik.
Original posted by www.dunia-ibu.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar