Sabtu, 25 Februari 2012

Obat Amandel Tradisional Atau Modern?

Mengatasi radang amandel memang cukup membuat pusing dan stress apabila anda belum pernah menangani penyakit tenggorokan ini sebelumnya.
Radang amandel adalah radang yang menyerang amandel, yang terutama disebabkan oleh virus atau bakteri jahat. Sebenarnya, ada beberapa metode pengobatan radang amandel yang harus anda coba, dan salah satunya adalah obat amandel tradisional dan pengobatan radang amandel secara modern. Sebenarnya ada beberapa metode pengobatan lain yang bisa anda coba selain obat amandel tradisional dan modern di atas; namun, dua metode tersebut bisa dikatakan sebagai metode pengobatan yang paling efektif. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang obat amandel tradisional dan modern. Di bagian selanjutnya, artikel ini juga akan membahas apa saja yang harus anda pertimbangkan dalam memilih salah satu metode pengobatan tersebut.
Sebelum membahas obat amandel tradisional, mari kita membahas tentang pengobatan amandel yang menggunakan metode modern. Pada umumnya, pengobatan amandel secara modern berhubungan dengan obat-obatan buatan manusia, dan beberapa peralatan kedokteran modern. Untuk beberapa alasan, pengobatan modern tidak lebih baik daripada obat amandel tradisional, dan alasan utama adalah bahwa pengobatan modern memakan cukup banyak biaya. Maka dari itu, apabila anda memiliki budget bulanan yang terbatas, pengobatan modern mungkin bukan pilihan terbaik. Selain itu, beberapa metode pengobatan modern tidak efektif untuk mengobati radang amandel. Apabila anda memilih pengobatan modern, anda mungkin akan harus menjalani beberapa sesi pengobatan. Oleh karena itu, metode obat amandel tradisional mungkin akan menjadi pilihan yang lebih baik untuk beberapa sebab.
Penyebab utama mengapa obat amandel tradisional adalah pilihan yang lebih baik dari pengobatan modern adalah karena pengobatan tradisional memakan sedikit biaya. Maka dari itu, bila anda memiliki sedikit biaya pengobatan untuk keluarga anda, sistem pengobatan ini akan menjadi pilihan yang lebih baik. Bahkan, beberapa obat amandel tradisional bisa ditemukan di manapun, bahkan mungkin di kebun atau dapur anda. Namun, anda harus lihai mengolah bahan-bahan tersebut sehingga menjadi obat tradisional yang ampuh dan efektif. Penyebab lain yang menjadikan obat amandel tradisional menjadi pilihan yang lebih baik daripada obat atau serum modern adalah bahwa obat tradisional lebih bertahan lama, sehingga anda tidak perlu menjalani banyak sesi pengobatan. Namun, anda harus melakukan pengobatan dengan obat amandel tradisional secara regular apabila ingin mendapatkan hasil yang efektif.
Walaupun obat amandel tradisional memakan cukup banyak waktu (yang membuatnya tidak cocok untuk orang-orang sibuk), dan perlu ketelatenan, sistem pengobatan tradisional dengan obat tradisional lebih direkomendasikan dan disarankan untuk anda dan keluarga. Apabila anda tertarik untuk melakukan pengobatan radang amandel dengan cara tradisional, ada beberapa bahan obat amandel tradisional yang bisa anda racik dan gunakan. Bahan obat amandel tradisional pertama adalah kunyit, yang kadang bisa anda temukan di kebun belakang rumah anda atau di lapangan yang luas dan subur. Kunyit adalah bahan masakan tradisional yang oleh orang jaman dahulu digunakan untuk memasak masakan, seperti soto, nasi kuning, opor, dan lain-lain. Bahan selanjutnya yang anda bisa gunakan adalah buah mengkudu, batang benalu, dan sambiloto segar.

Original posted by www.dunia-ibu.org

Mengatasi Batuk Alergi Pada Anak

Batuk alergi adalah reaksi yang ditimbulkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mentoleransi zat tertentu, misalnya alergi debu atau cuaca dingin. 
Batuk sendiri sebenarnya adalah refleks sistem saluran napas untuk membersihkannya dari partikel asing, lendir, iritasi, dan mikroba. Jadi batuk sebenarnya adalah suatu reaksi tubuh yang normal dan merupakan peringatan awal dari tubuh jika ada gangguan pada saluran pernapasan. Reaksi batuk alergi muncul karena alergen memicu produksi lendir berlebihan dalam saluran pernapasan.
Masalah batuk alergi pada anak cukup sering membuat para orang tua menjadi was-was, apalagi ada kemungkinan batuk alergi dapat menjurus pada penyakit asma. Karena batuk jenis ini cukup ’bandel’, beberapa orang tua menjadi tidak sabar untuk segera mengatasi batuk alergi tersebut dan kadang memberikan pengobatan yang berlebihan pada anak. Sebenarnya jika kita mengetahui lebih banyak mengenai batuk alergi, kita bisa lebih bijaksana dalam mengatasinya. Sebenarnya sifat alergi yang menimbulkan batuk tersebut memang tidak dapat dihilangkan dari tubuh anak, namun kita bisa mengontrolnya supaya tidak berkembang menjadi penyakit asma.
Batuk alergi biasanya tidak disertai demam, cenderung tidak berdahak, dan biasanya terjadi lebih sering pada pagi atau malam hari atau setelah mengkonsumsi makanan berminyak atau minuman dingin. Batuk alergi sebenarnya hanya membutuhkan obat anti alergi, anti histamin, atau obat batuk saja. Dokter tidak akan merekomendasikan Antibiotik untuk mengatasi batuk alergi sebab ia tidak disebabkan oleh infeksi bakteri.
Sebenarnya tidak sulit untuk mengontrol batuk alergi pada anak. Dengan penanganan yang tepat, batuk alergi tidak akan berulang. Dengan demikian risiko timbulnya asma akan berkurang. Anak yang menderita batuk alergi dapat diobati secara bertahap tergantung dari tingkat keparahan gejalanya. Saat Anda pertama kali datang untuk memeriksakan batuk alergi anak Anda ke dokter, ia akan memberinya obat sesuai dengan kondisinya saat itu. Selang beberapa waktu kemudian, dokter akan mengontrol kembali apakah pengobatan pertama tadi bekerja dengan efektif. Bila tidak, pengobatan akan ditingkatkan sesuai kebutuhan dan pengawasan dilakukan lagi seminggu kemudian. Jika batuk alergi sudah berkurang, pengobatan akan dikurangi secara bertahap. Bila sudah sembuh, pengobatan dapat dihentikan. Pengobatan tersebut dapat berhasil dalam beberapa minggu, namun mungkin juga beberapa bulan, tergantung kondisi anak.
Bila Anda lebih menyukai pengobatan alami daripada pengobatan medis kedokteran untuk mengatasi batuk alergi, Anda dapat menggunakan tanaman habbatussauda, meniran, mengkudu, jahe merah dan teh rosella yang dicampur madu. Selain pengobatan, batuk alergi dapat dikurangi dengan cara menghindari sumber alergi dan paparan alergen, seperti udara dingin dari AC atau kipas angin, minuman dingin, serta makanan yang mengandung pewarna, penyedap rasa dan pengawet. Ajak anak Anda untuk lebih sering terkena sinar matahari langsung di pagi hari karena sangat berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dan membantu kesembuhannya. Masukkan lebih banyak sayur dan buah yang kaya antioksidan seperti tomat, wortel, brokoli, berry, dll dalam menu harian anak Anda agar daya tahan tubuhnya tetap terjaga dengan baik.


Original posted by www.dunia-ibu.org

Pengetahuan : Alergi pada Bayi


Alergi adalah reaksi imunitas tubuh terhadap lingkungan. Ketika kita melakukan kontak dengan zat-zat penimbul alergi (alergen)– baik melalui kulit, saluran nafas, makanan, maupun suntikan– tubuh kita akan melawan zat yang dianggap berbahaya tersebut dengan histamin dan antibodi lainnya. Hal ini membuat tubuh kita kehilangan keseimbangan dan menimbulkan gejala seperti kulit gatal (biduran), mencret, bersin-bersin, hidung “meler”, batuk, dan lainnya. Alergi terjadi hanya bila kontak terhadap alergen tersebut sudah melewati ambang batas toleransi tubuh, yang tingkatnya berbeda-beda pada setiap orang. Makanan dan obat-obatan tertentu, serangga, bulu binatang, ngengat, debu, jamur mikro dan serbuk sari bunga dapat menjadi penimbul alergi.



Deteksi Alergi

Alergi seringkali sulit dideteksi karena menimbulkan gejala yang sama dengan penyakit. Hidung tersumbat, “meler”, batuk dan bersin-bersin adalah juga gejala flu. Kulit biduran dan gatal bisa disebabkan oleh infeksi kuman. Sakit perut dan mencret tidak selalu disebabkan oleh alergi makanan.

Untuk bisa mendeteksi apakah keluhan yang dialami bayi disebabkan oleh alergi atau penyakit, beberapa tips berikut mungkin bermanfaat:

  1. Alergi udara biasanya muncul pada musim penghujan, sedangkan alergi debu dan serbuk sari banyak terjadi di musim kemarau. Alergi bulu binatang dan makanan bisa terjadi kapan saja sepanjang tahun.
  2. Berbeda dengan penyakit, alergi tidak sembuh dengan obat-obatan. Alergi hanya akan hilang bila sumber alergennya disingkirkan atau dijauhi. Bila bayi Anda memiliki gejala alergi, selidiki apakah ada kontak dengan barang, cuaca, obat atau makanan yang tidak biasa.
  3. Konsultasi dengan dokter bila keluhan terus berlanjut dan Anda tidak dapat menemukan sumbernya. Untuk mengetahui apakah penyebabnya memang alergi, dokter Anda mungkin akan menyarankan tes darah atau merujuk ke spesialis yang lebih ahli. Dokter ahli alergi dapat melakukan tes kulit dengan menyuntikkan alergen yang dicurigainya. Bila bayi memberi reaksi alergi maka sumbernya dapat dipastikan.

Mengatasi Alergi

Kecenderungan alergi bersifat menurun (genetik). Bila salah satu atau kedua orang tua memiliki alergi tertentu, maka kemungkinan anaknya juga memiliki alergi yang sama. Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang efektif untuk menghilangkan alergi, yang bisa kita lakukan adalah mencegah dan meringankan gejalanya. Lakukan hal-hal berikut agar anak Anda sehat dan terlindung dari alergi:

  1. Hentikan makanan dan obat-obatan yang menimbulkan alergi. Alergi makanan bisa dipicu oleh ASI maupun makanan di luar ASI. Jaga bayi Anda bila bepergian ke tempat yang berbeda cuaca dan saat terjadi pergantian musim.
  2. Lapisi tempat tidur bayi dengan perlak non-kain yang bersih yang tidak dapat menjadi sumber ngengat. Bersihkan sprei, bed cover dan sarung bantal dengan teratur. Sesekali, jemur tempat tidur dan bantal agar jasad renik yang ada di dalamnya terbunuh oleh sinar matahari. Simpan boneka dari kain dan bulu binatang di tempat yang terlindung dari debu dan cuci kering (laundry) bila sudah berdebu.
  3. Bersihkan lantai dengan pel yang mengandung antibakteri. Jauhkan bayi saat membersihkan ruangan dengan penyedot debu. Penyedot debu membuat debu beterbangan. Bila perlu, untuk sementara gulung karpet Anda sampai bayi tumbuh besar dan berkurang sensitivitasnya terhadap debu.
  4. Pilih penyejuk ruangan dan penyedot debu yang memiliki perangkap partikel mikroskopik berpenyaring “HEPA” (High Efficiency Particulate Arresting filter).
  5. Bersihkan jendela dan ventilasi secara teratur agar tidak menjadi sumber pemerangkap debu.
  6. Jangan memberikan obat anti alergi kepada bayi Anda tanpa pengawasan dokter. Banyak obat anti alergi yang memiliki efek samping berbahaya dan tidak dianjurkan bagi balita di bawah enam bulan.